tag:blogger.com,1999:blog-18492646213915662692024-03-08T10:15:33.235-08:00BuayaSEAL ONLINEhttp://www.blogger.com/profile/00123126897626147576noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-1849264621391566269.post-24460707863417875432011-03-26T20:16:00.000-07:002011-03-26T20:23:50.779-07:00BuayaKlasifikasi Ilmiah<br />
<br />
<table cellpadding="2"><tbody>
<tr valign="top"><td>Kerajaan:</td> <td><span class="kingdom"><a class="mw-redirect" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1849264621391566269&postID=2446070786341787543" title="Animal">Animalia</a></span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td>Filum:</td> <td><span class="phylum"><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Chordate" title="Chordate">Chordata</a></span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td>Kelas:</td> <td><span class="taxoclass"><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Reptile" title="Reptile">Sauropsida</a></span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td>Ordo:</td> <td><span class="order"><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Crocodilia&action=edit&redlink=1" title="Crocodilia (halaman belum tersedia)">Crocodilia</a></span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td>Famili:</td> <td><span class="family"><b>Crocodylidae</b></span></td><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
</tbody></table><br />
<b>Buaya</b> adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Reptil">reptil</a> bertubuh besar yang hidup di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Air">air</a>. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spesies">spesies</a> anggota <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Familia" title="Familia">suku</a> <b>Crocodylidae</b>, termasuk pula <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Buaya_ikan&action=edit&redlink=1" title="Buaya ikan (halaman belum tersedia)">buaya ikan</a> (<i>Tomistoma schlegelii</i>). Meski demikian nama ini dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut ‘buaya’ <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aligator&action=edit&redlink=1" title="Aligator (halaman belum tersedia)">aligator</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaiman&action=edit&redlink=1" title="Kaiman (halaman belum tersedia)">kaiman</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gavial&action=edit&redlink=1" title="Gavial (halaman belum tersedia)">gavial</a>; yakni kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku.<br />
Buaya umumnya menghuni habitat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Air_tawar" title="Air tawar">perairan tawar</a> seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai">sungai</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Danau">danau</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rawa">rawa</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lahan_basah">lahan basah</a> lainnya, namun ada pula yang hidup di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Air_payau">air payau</a> seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_muara">buaya muara</a>. Makanan utama buaya adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vertebrata" title="Vertebrata">hewan-hewan bertulang belakang</a> seperti bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan">ikan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Reptil">reptil</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mamalia" title="Mamalia">mamalia</a>, kadang-kadang juga memangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Moluska">moluska</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Krustasea" title="Krustasea">krustasea</a> bergantung pada spesiesnya. Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dinosaurus">dinosaurus</a>.<br />
Dikenal pula beberapa nama daerah untuk menyebut buaya, seperti misalnya <i>buhaya</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sunda" title="Bahasa Sunda">Sd.</a>); <i>buhaya</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Banjar" title="Bahasa Banjar">bjn</a>); <i>baya</i> atau <i>bajul</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa" title="Bahasa Jawa">Jw.</a>; <i>bicokok</i> (<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dialek_Betawi" title="Dialek Betawi">Btw.</a>), <i>bekatak</i>, atau <i>buaya katak</i> untuk menyebut buaya bertubuh kecil gemuk; <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Senyulong&action=edit&redlink=1" title="Senyulong (halaman belum tersedia)">senyulong</a></i>, <i>buaya jolong-jolong</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu" title="Bahasa Melayu">Mly.</a>), atau <i>buaya julung-julung</i> untuk menyebut buaya ikan; <i>buaya pandan</i>, yakni buaya yang berwarna kehijauan; <i>buaya tembaga</i>, buaya yang berwarna kuning kecoklatan; dan lain-lain.<br />
Dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris">bahasa Inggris</a> buaya dikenal sebagai <i>crocodile</i>. Nama ini berasal dari penyebutan orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yunani">Yunani</a> terhadap buaya yang mereka saksikan di Sungai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nil" title="Nil">Nil</a>, <i>krokodilos</i>; kata bentukan yang berakar dari kata <i>kroko</i>, yang berarti ‘batu kerikil’, dan <i>deilos</i> yang berarti ‘cacing’ atau ‘orang’. Mereka menyebutnya ‘cacing bebatuan’ karena mengamati kebiasaan buaya berjemur di tepian sungai yang berbatu-batu.<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Jenis-jenis Buaya</span></b><br />
<br />
<span style="font-size: 130%;">1. America Alligator ( Buaya Amerika )<br />
<br />
<img alt="http://img823.imageshack.us/img823/7885/americanalligatorpictur.jpg" src="http://img823.imageshack.us/img823/7885/americanalligatorpictur.jpg" /><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Tinggal di daerah rawa Amerika dan jenis betina bisa menghasilkan 20 sampai 80 telur. Buayajenis ini memakan serangga dan ikan dan tergolong berbahaya</span><br />
2. Black Caiman<br />
<br />
<img alt="http://img94.imageshack.us/img94/4131/blackcaiman.jpg" src="http://img94.imageshack.us/img94/4131/blackcaiman.jpg" /><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Hidup di Amerika Utara dan Tengah, terutama di kawasan hutan hujan dan basah. Caiman terdiri dari berbagai jenis dan mengerami 14 sampai 60 telur. Punya 75 macam gigi yang tajam banget</span><br />
3. Buaya Air Asin Australia<br />
<br />
<img alt="http://img820.imageshack.us/img820/3260/australiansaltwatercroc.jpg" src="http://img820.imageshack.us/img820/3260/australiansaltwatercroc.jpg" /><br />
<span style="font-size: small;">Buaya yang hidup di air asin. Buaya yang terpanjang bisa mencapai 7 meter. Buaya ini sangat ditakuti karena sering menyerang dan memangsa manusia.</span><br />
4 Buaya Filipina<br />
<br />
<img alt="http://img255.imageshack.us/img255/7161/b33a.jpg" src="http://img255.imageshack.us/img255/7161/b33a.jpg" /><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Sangat unik karena satu satunya jenis buaya yang tinggal di gunung dan perbukitan. Buaya ini cukup berbahaya karena sering bersembunyi sebelum menyerang manusia.</span><br />
5. New Guinea Crocodile ( Buaya Papua Nugini )<br />
<br />
<img alt="http://img816.imageshack.us/img816/7389/newguineacrocodile1.jpg" src="http://img816.imageshack.us/img816/7389/newguineacrocodile1.jpg" /><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Buaya ini juga tergolong unik karena cuman nongol di malam hari. Sepanjang siang dia berada didalam air. Sayangnya, buaya jenis ini semakin sedikit karena diburu manusia.</span><br />
<br />
6. Siamese Crocodile ( Buaya Siam )<br />
<br />
<img alt="http://img24.imageshack.us/img24/9691/siamesecrocodilevietnam.jpg" src="http://img24.imageshack.us/img24/9691/siamesecrocodilevietnam.jpg" /><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Buaya ini sempar dikabarin punah. Tapi terlihat kembali pada tahun 2001 . Buaya ini hidup di Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand dan Vietnam.</span><br />
<br />
7. Chinese Alligator ( Buaya China )<br />
<br />
<img alt="http://img221.imageshack.us/img221/6033/chinesealligator.jpg" src="http://img221.imageshack.us/img221/6033/chinesealligator.jpg" /><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Mirip dengan buaya Amerika tetapi jauh lebih kecil. Bisa mengerami 10 sampai 20 buah telur. Buaya cina ini juga tergolong berbahaya</span><br />
<br />
8. Nile Crocodile<br />
<br />
<img alt="http://img263.imageshack.us/img263/7464/nilecrocodileimg0148mw.jpg" src="http://img263.imageshack.us/img263/7464/nilecrocodileimg0148mw.jpg" /><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Disebut Nile Crocodile karena pertama sekali ditemukan di sekitar Afrika. Beratnya hampir satu ton. Sering diburu karena kulitnya bagus untuk tas, sepatu ,ikat pinggang dan dompet</span><br />
<br />
Jenis Jenis Buaya lainnya<br />
<br />
- Spectated Caiman<br />
<br />
- Broad-Snouten Caiman<br />
<br />
- Jacare' Caiman<br />
<br />
- Australian Freshwater<br />
<br />
- Crocodile<br />
<br />
- Scheneider's Dwarf Caiman<br />
<br />
- American Crocodile<br />
<br />
- Slender-Snouten Crocodile<br />
<br />
- Orinoco Crocodile<br />
<br />
- Morelet's Crocodile<br />
<br />
- Mugger Crocodile</span><br />
<div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"><br />
Sumber : <a href="http://alam-hewan.blogspot.com/2010/12/jenis-jenis-buaya.html#ixzz1HlYncOcP" style="color: #003399;">Jenis Jenis Buaya | Dunia Hewan</a> <a href="http://alam-hewan.blogspot.com/2010/12/jenis-jenis-buaya.html#ixzz1HlYncOcP" style="color: #003399;">http://alam-hewan.blogspot.com/2010/12/jenis-jenis-buaya.html#ixzz1HlYncOcP</a></div><h2><span class="mw-headline" id="Biologi_dan_perilaku">Biologi dan perilaku</span></h2>Di luar bentuknya yang purba, buaya sesungguhnya merupakan hewan melata yang kompleks. Tak seperti lazimnya reptil, buaya memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jantung">jantung</a> beruang empat, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sekat_rongga_badan&action=edit&redlink=1" title="Sekat rongga badan (halaman belum tersedia)">sekat rongga badan</a> (diafragma) dan <i>cerebral cortex</i>. Pada sisi lain, morfologi luarnya memperlihatkan dengan jelas cara hidup pemangsa <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Akuatik&action=edit&redlink=1" title="Akuatik (halaman belum tersedia)">akuatik</a>. Tubuhnya yang "streamline" memungkinkannya untuk berenang cepat. Buaya melipat kakinya ke belakang melekat pada tubuhnya, untuk mengurangi hambatan air dan memungkinkannya mempertinggi kecepatan pada saat berenang. Jari-jari kaki belakangnya berselaput renang, yang meskipun tak digunakan sebagai pendorong ketika berenang cepat, selaput ini amat berguna tatkala ia harus mendadak berbalik atau melakukan gerakan tiba-tiba di air, atau untuk memulai berenang. Kaki berselaput juga merupakan keuntungan manakala buaya perlu bergerak atau berjalan di air dangkal.<br />
Buaya dapat bergerak dengan sangat cepat pada jarak pendek, bahkan juga di luar air. Binatang ini memiliki rahang yang sangat kuat, yang dapat menggigit dengan kekuatan luar biasa, menjadikannya sebagai hewan dengan kekuatan gigitan yang paling besar. Tekanan gigitan buaya ini tak kurang dari 5.000 psi (<i>pounds per square inch</i>; setara dengan 315 kg/cm²); bandingkan dengan kekuatan gigitan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Anjing">anjing</a> <i>rottweiler</i> yang cuma 335 psi, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiu_putih_raksasa&action=edit&redlink=1" title="Hiu putih raksasa (halaman belum tersedia)">hiu putih raksasa</a> sebesar 400 psi, atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dubuk">dubuk</a> (<i>hyena</i>) sekitar 800 – 1.000 psi. Gigi-gigi buaya runcing dan tajam, amat berguna untuk memegangi mangsanya. Buaya menyerang mangsanya dengan cara menerkam sekaligus menggigit mangsanya itu, kemudian menariknya dengan kuat dan tiba-tiba ke air. Oleh sebab itu otot-otot di sekitar rahangnya berkembang sedemikian baik sehingga dapat mengatup dengan amat kuat. Mulut yang telah mengatup demikian juga amat sukar dibuka, serupa dengan gigitan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tokek" title="Tokek">tokek</a>. Akan tetapi sebaliknya, otot-otot yang berfungsi untuk membuka mulut buaya amat lemah. Para peneliti buaya cukup melilitkan pita perekat besar (lakban) beberapa kali atau mengikatkan tali karet ban dalam di ujung moncong yang menutup, untuk menjaganya agar mulut itu tetap mengatup sementara dilakukan pengamatan dan pengukuran, atau manakala ingin mengangkut binatang itu dengan aman. Cakar dan kuku buaya pun kuat dan tajam, akan tetapi lehernya amat kaku sehingga buaya tidak begitu mudah menyerang ke samping atau ke belakang.<br />
Buaya memangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan">ikan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung">burung</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mamalia" title="Mamalia">mamalia</a>, dan kadang-kadang juga buaya lain yang lebih kecil. Reptil ini merupakan pemangsa penyergap; ia menunggu mangsanya hewan darat atau ikan mendekat, lalu menerkamnya dengan tiba-tiba. Sebagai hewan yang berdarah dingin, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Predator">predator</a> ini dapat bertahan cukup lama tanpa makanan, dan jarang benar-benar perlu bergerak untuk memburu mangsanya. Meskipun nampaknya lamban, buaya merupakan pemangsa puncak di lingkungannya, dan beberapa jenisnya teramati pernah menyerang dan membunuh ikan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hiu">hiu</a>.Perkecualiannya adalah burung <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cerek_Mesir&action=edit&redlink=1" title="Cerek Mesir (halaman belum tersedia)">cerek Mesir</a>, yang dikenal memiliki hubungan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosis" title="Simbiosis">simbiotik</a> dengan buaya. Konon, burung cerek ini biasa memakan hewan-hewan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Parasit">parasit</a> yang berdiam di mulut buaya, dan untuk itu sang raja sungai membuka mulutnya lebar-lebar serta membiarkan si cerek masuk membersihkannya.<br />
Pada musim kawin dan bertelur buaya dapat menjadi sangat agresif dan mudah menyerang manusia atau hewan lain yang mendekat. Di musim bertelur buaya amat buas menjaga sarang dan telur-telurnya. Induk buaya betina umumnya menyimpan telur-telurnya dengan dibenamkan di bawah gundukan tanah atau pasir bercampur dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Serasah">serasah</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daun" title="Daun">dedaunan</a>. Induk tersebut kemudian menungguinya dari jarak sekitar 2 meter.<br />
Embrio buaya tak memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kromosom">kromosom</a> seksual, yakni kromosom yang menentukan jenis kelamin anak yang akan ditetaskan. Jadi tak sebagaimana <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia">manusia</a>, jenis kelamin buaya tak ditentukan secara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika" title="Genetika">genetik</a>. Alih-alih, jenis kelamin ini ditentukan oleh suhu pengeraman atau suhu sarang tempat telur ditetaskan. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_muara">buaya muara</a>, suhu sekitar 31,6<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Celsius" title="Celsius">°C</a> akan menghasilkan hewan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jantan">jantan</a>, sedikit lebih rendah atau lebih tinggi dari angka itu akan menghasilkan buaya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Betina">betina</a>. Masa pengeraman telur adalah sekitar 80 hari, tergantung pada suhu rata-rata sarang.<br />
Buaya ditengarai memiliki insting untuk kembali ke tempat tinggalnya semula (<i>homing instinct</i>). Tiga ekor buaya yang ganas di Australia Utara telah dipindahkan ke lokasinya yang baru, sejauh 400 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kilometer" title="Kilometer">km</a>, dengan menggunakan helikopter. Akan tetapi dalam tiga minggu hewan-hewan ini diketahui telah tiba kembali di tempat asalnya. Kejadian ini terpantau melalui alat pelacak yang dipasang pada tubuh reptil tersebut.<br />
Menurut pengetahuan sekarang, buaya memiliki kekerabatan yang lebih erat dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung">burung</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dinosaurus">dinosaurus</a>, dibandingkan dengan kebanyakan reptil umumnya. Tiga kelompok yang pertama itu, ditambah dengan kelompok pterosaurus, digolongkan menjadi grup besar <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Archosauria&action=edit&redlink=1" title="Archosauria (halaman belum tersedia)">Archosauria</a> (='reptil yang menguasai').<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Umur">Umur</span></h3>Tidak ada cara yang meyakinkan untuk menghitung umur buaya, selain dengan mengetahui waktu penetasannya dahulu, meskipun ada beberapa teknik yang telah dikembangkan. Metode yang paling umum digunakan untuk menaksir umur hewan ini ialah dengan menghitung lingkaran tumbuh pada tulang dan gigi. Tiap-tiap lapis lingkaran menggambarkan adanya perubahan pada laju pertumbuhan, yang mungkin disebabkan oleh perubahan musim kemarau dan hujan yang berulang setiap tahun. Dengan tetap mengingat peluang ketidaktepatan metode ini, buaya yang tertua kemungkinan adalah spesies yang terbesar. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_muara">Buaya muara</a> (<i>C. porosus</i>) diperkirakan dapat hidup rata-rata hingga 70 tahun, dengan sedikit individu yang terbukti dapat melebihi umur 100 tahun. Salah satu buaya tertua yang tercatat, mati di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_binatang">kebun binatang</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rusia">Rusia</a> pada usia sekitar 115 tahun.<br />
Seekor buaya air tawar jantan yang dipelihara di Kebun Binatang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Australia">Australia</a> diperkirakan berumur 130 tahun. Hewan ini diselamatkan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bob_Irwin&action=edit&redlink=1" title="Bob Irwin (halaman belum tersedia)">Bob Irwin</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Steve_Irwin">Steve Irwin</a> dari alam liar setelah ditembak dua kali oleh pemburu. Akibat tembakan senjata itu, buaya tersebut (yang kini dijuluki sebagai "Mr. Freshy") kehilangan mata kanannya.<br />
<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Ukuran">Ukuran</span></h3>Ukuran tubuh buaya sangat bervariasi dari jenis ke jenis, mulai dari <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Buaya_kerdil&action=edit&redlink=1" title="Buaya kerdil (halaman belum tersedia)">buaya kerdil</a> hingga <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_muara">buaya muara</a> raksasa. Spesies bertubuh besar dapat tumbuh lebih panjang dari 5 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Meter" title="Meter">m</a> dan memiliki berat melebihi 1.200 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kilogram" title="Kilogram">kg</a>. Walaupun demikian, bayi-bayi buaya hanya berukuran sekitar 20 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sentimeter" title="Sentimeter">cm</a> tatkala menetas dari telur. Spesies buaya terbesar adalah buaya muara, yang hidup di wilayah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara">Asia Tenggara</a> hingga ke Australia utara.<br />
Ukuran terbesar buaya muara hingga kini masih diperdebatkan. Buaya terbesar yang pernah tercatat adalah seekor buaya muara raksasa sepanjang 8,6 m, yang tertembak oleh seorang guru sekolah di Australia.Sedangkan buaya terbesar yang masih hidup adalah seekor buaya muara sepanjang 7,1 m di Suaka Margasatwa Bhitarkanika, Orissa, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India">India</a>. Pada bulan Juni 2006, rekornya dicatat pada <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=The_Guinness_Book_of_World_Records&action=edit&redlink=1" title="The Guinness Book of World Records (halaman belum tersedia)">The Guinness Book of World Records</a></i>.<br />
Dua catatan lain yang tepercaya mengenai ukuran buaya terbesar adalah rekor dua ekor buaya sepanjang 6,2 m. Buaya yang pertama ditembak di Sungai Mary, Northern Territory, Australia pada 1974 oleh seorang pemburu gelap, yang kemudian diukur oleh seorang petugas kehutanan. Sedangkan buaya yang kedua dibunuh di Sungai Fly, Papua Nugini. Ukuran buaya kedua ini sebetulnya diperoleh dari kulit, yang diukur oleh Jerome Montague, seorang peneliti margasatwa. Dan karena ukuran kulit selalu lebih kecil (menyusut) dari ukuran hewan aslinya, dipercaya bahwa buaya kedua ini sedikitnya berukuran 10 cm lebih panjang ketika hidup.<br />
Buaya terbesar yang pernah dipelihara di penangkaran adalah seekor blasteran buaya muara dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_Siam">buaya Siam</a> yang diberi nama Yai (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Thai" title="Bahasa Thai">Th.</a>: ใหญ่, berarti <i>besar</i>) (menetas pada 10 Juni 1972) di Kebun Penangkaran Buaya Samutprakarn yang terkenal di Thailand. Binatang melata ini memiliki panjang tubuh hingga 6 m dan berat mencapai 1.114,27 kg.<br />
Buaya raksasa peliharaan yang lain adalah seekor buaya muara yang bernama Gomek. Hewan ini ditangkap oleh George Craig di Papua Nugini dan kemudian dijual ke St. Augustine Alligator Farm di Florida, Amerika. Buaya ini mati karena penyakit jantung pada Februari 1997 dalam usia yang cukup tua. Menurut catatan penangkaran tersebut, ketika mati Gomek memiliki panjang 5,5 m dan mungkin berusia antara 70–80 tahun.<br />
Buaya Bhitarkanika yang terbesar diperkirakan sepanjang 7,62 m. Dugaan ini diperoleh para ahli berdasarkan ukuran sebuah tengkorak buaya yang disimpan oleh keluarga Kerajaan Kanika. Buaya tersebut kemungkinan ditembak mati di dekat Dhamara sekitar tahun 1926 dan kemudian tengkoraknya diawetkan oleh Raja Kanika ketika itu. Dugaan panjang di atas didapat melalui perhitungan, dengan mengingat bahwa panjang tengkorak buaya sekitar sepertujuh panjang total badannya.<br />
<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Buaya_di_Indonesia">Buaya di Indonesia</span></h3>Sejauh ini diketahui sekitar tujuh spesies (atau subspesies) buaya yang ditemukan di Indonesia, yakni:<br />
<ul><li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Buaya_Mindoro&action=edit&redlink=1" title="Buaya Mindoro (halaman belum tersedia)">Buaya Mindoro</a> atau buaya Filipina (<i>Crocodylus mindorensis</i>)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_Irian">Buaya Irian</a> (<i>C. novaeguineae</i>)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_muara">Buaya muara</a> (<i>C. porosus</i>)</li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Buaya_Kalimantan&action=edit&redlink=1" title="Buaya Kalimantan (halaman belum tersedia)">Buaya Kalimantan</a> (<i>C. raninus</i>)</li>
<li>Buaya air tawar atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_Siam">buaya Siam</a> (<i>C. siamensis</i>)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_Irian#Catatan_taksonomis" title="Buaya Irian">Buaya Sahul</a> (<i>Crocodylus</i> sp.nov.), dan</li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Buaya_senyulong&action=edit&redlink=1" title="Buaya senyulong (halaman belum tersedia)">Buaya senyulong</a> (<i>Tomistoma schlegelii</i>)</li>
</ul>Keberadaan buaya Mindoro di Indonesia (yakni di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi">Sulawesi</a> timur dan tenggara) baru dilaporkan semenjak 1996. Buaya Kalimantan (diketahui dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Barat">Kalimantan Barat</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatan" title="Kalimantan Selatan">Selatan</a>) statusnya masih diperdebatkan, mengingat jenis ini serupa bentuk dan habitatnya dengan buaya air tawar, namun dengan beberapa ciri lain yang membedakannya. Demikian pula status buaya Sahul, yang selama ini dianggap identik dengan buaya Irian. Buaya Sahul menyebar terbatas di sebelah selatan Papua, sementara buaya Irian di sebelah utara pegunungan tengah.<br />
<br />
<br />
<h2><span class="mw-headline" id="Buaya_dan_manusia">Buaya dan manusia</span></h2><h3><span class="mw-headline" id="Serangan_buaya">Serangan buaya</span></h3>Jenis-jenis buaya bertubuh besar dapat sangat berbahaya bagi manusia. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_muara">Buaya muara</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_Nil" title="Buaya Nil">buaya Nil</a> adalah yang paling berbahaya, membunuh ratusan orang tiap tahun di pelbagai daerah di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara">Asia Tenggara</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika">Afrika</a>. <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Buaya_rawa&action=edit&redlink=1" title="Buaya rawa (halaman belum tersedia)">Buaya rawa</a> dan mungkin pula <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaiman_hitam&action=edit&redlink=1" title="Kaiman hitam (halaman belum tersedia)">kaiman hitam</a> yang terancam punah, juga amat berbahaya. <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aligator_Amerika&action=edit&redlink=1" title="Aligator Amerika (halaman belum tersedia)">Aligator Amerika</a> kurang agresif dan jarang menyerang manusia apabila tak diganggu.<br />
Peristiwa serangan buaya yang paling banyak memakan jiwa kemungkinan adalah yang terjadi di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burma" title="Burma">Burma</a>, 19 Februari 1945, semasa Perang Pulau Ramree. Sejumlah 900 orang tentara Kekaisaran Jepang, dalam upayanya untuk mundur dan bergabung dengan dengan pasukan infantri yang lebih besar, telah menyeberangi rawa-rawa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_bakau" title="Hutan bakau">bakau</a> sepanjang 10 mil yang dihuni buaya-buaya muara. Dua puluh tentara akhirnya tertawan hidup-hidup oleh pasukan Inggris, dan hampir 500 orang lagi diketahui telah melarikan diri dari Pulau Ramree. Banyak tentara selebihnya yang tewas dimangsa oleh buaya, meskipun senjata tentara Inggris pun tak pelak lagi turut berperan menewaskan pasukan yang malang itu. Di samping <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nyamuk">nyamuk</a>, buaya tercatat sebagai hewan yang paling banyak menyebabkan kematian di tahun 2001.<sup class="reference" id="cite_ref-10"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya#cite_note-10"></a></sup><br />
<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Kulit_buaya">Kulit buaya</span></h3><br />
Meskipun buaya hidup ditakuti orang, namun produk-produk dari kulitnya banyak disukai dan berharga mahal. Kulit buaya diolah untuk dijadikan aneka barang kerajinan kulit seperti dompet, tas, topi, ikat pinggang, sepatu dan lain-lain. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia">Indonesia</a> mengekspor cukup banyak kulit buaya, sekitar 15.228 potong di tahun 2002, dengan negara-negara tujuan ekspor di antaranya ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singapura">Singapura</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang">Jepang</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Korea">Korea</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Italia">Italia</a>, dan beberapa negara lainnya. Empat perlimanya adalah dari kulit <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_Irian">buaya Irian</a>, dan sekitar 90% di antaranya dihasilkan dari penangkaran buaya.<br />
Daging buaya juga dimakan di beberapa negara seperti di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Australia">Australia</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Etiopia" title="Etiopia">Etiopia</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thailand">Thailand</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Selatan">Afrika Selatan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kuba">Kuba</a>, dan juga di sebagian tempat di Indonesia dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat">Amerika Serikat</a>.<br />
<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Konservasi">Konservasi</span></h3>Mengingat banyak populasinya yang terus menurun dan menuju kepunahan, banyak jenis buaya di pelbagai negara yang dimasukkan ke dalam status dilindungi. Empat jenis buaya yang ada di Indonesia, yakni <i>Crocodylus novaeguineae</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_Irian">buaya Irian</a>); <i>C. porosus</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_muara">buaya muara</a>); <i>C. siamensis</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_Siam">buaya Siam</a>); dan <i>Tomistoma schlegelii</i> (<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Buaya_sinyulong&action=edit&redlink=1" title="Buaya sinyulong (halaman belum tersedia)">buaya sinyulong</a>) telah dilindungi oleh undang-undang.<br />
Untuk mengurangi tekanan terhadap populasi buaya di alam, berbagai upaya penangkaran telah dikembangkan. Buaya muara dan buaya Nil adalah jenis-jenis yang paling banyak ditangkarkan. Penangkaran buaya muara cenderung meningkat, terutama di Australia. Di Indonesia pun telah banyak dilakukan upaya penangkaran buaya ini, meskipun masih setengah bergantung ke alam, mengingat stok buaya yang dipelihara masih mengandalkan pemungutan telurnya dari alam, untuk kemudian ditetaskan dan dibesarkan di penangkaran.<br />
<br />
<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Konservasi"> </span></h3><br />
<h3><span class="mw-headline" id="Kulit_buaya"> </span></h3><br />
<h3><span class="mw-headline" id="Serangan_buaya"> </span></h3><h2><span class="mw-headline" id="Buaya_dan_manusia"> </span></h2><br />
<h3><span class="mw-headline" id="Buaya_di_Indonesia"> </span></h3><br />
<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Ukuran"> </span></h3><br />
<h3><span class="mw-headline" id="Umur"> </span></h3><h3><br />
<span class="mw-headline" id="Umur"></span></h3>SEAL ONLINEhttp://www.blogger.com/profile/00123126897626147576noreply@blogger.com0